Jumat, 09 April 2010

RENUNGAN DIRI

RENUNGAN DIRI

Malam berbintang,
Langit cerah.....
Hati gundah,
kenapa,,,,,,,

Kadang kita merasa sendiri di tengah kerumunan orang,
Pikir kosong, hati hampa.
Segenap khayalan jauh menerawang,
Diri ini, sendiri memikul beban.

Sekeliling belia berharap,
Satu-satunya sahabat tak lagi mampu tuk berbuat,
Apalah mungkin diri mengeluh?

Cita bertakhta, asa pun nyata,
Namun diri sengsara sendiri,
Sementara badan semakin renta,
Sementara cita tak lagi menyala,
Sementara mimpi tak lagi menghibur diri,
Masih adakah yang pantas tuk di banggakan?

Beribu berita di cari,
Berjuta wajah di jelajah,
Berjuta pertanyaan terucap,
Masih adakah yang pantas tuk di banggakan?

Selasa, 06 April 2010

MENDIDIK ANAK DALAM KANDUNGAN

KETIKA ISTRIKU HAMIL MUDA

Anakku sekarang sudah empat orang. Dua laki-laki dan dua perempuan. Anak pertama S.3, yang ke dua sedamg menempuh S.2, ke tiga SMP, ke empat di PAUD.

Istriku seorang watita yang baik, dan sangat memperhatikan kepentingan keluarga.
Ada beberap hal yang kami pahami dan kami lakukan ketika istriku mulai hamil (hamil muda), mulai anak pertama sampai yang ke empat.

Hal-hal yang kami pahami adalah bahwa:
*Masyarakat di daerah kami ketika seorang istri sedang hamil muda (4 bulan) biasa mengadakat upacara mitoni.
Dulu mitoni dilakukan pada saat kandungan berusia 7 bulan. Kata mitoni berasal dari bahasa Jawa ``pitu`` yang artinya tujuh. Jadi mitoni adala upacara tujuh bulannya kandungan. (pemahaman saya)

Tetapi kemudian seiring dengan adanya pemahaman masyarakat terhadap ajaran Agama, yang mereka peroleh dari pengajian-pengajian di mesjid RT dan dari mubalig pada peringatan Maulid Nabi atau Isra Mi`raj, yang di antaranya kemudian mereka memperoleh pengetahuan bahwa Roh di hembuskan (diberikan) kepada jabang bayi ketika jabang bayi berusia 4 bulan dalam kandungan, kemudian bergeserlah pelaksanaan upacara mitoni itu pada usia 4 bulan. Namun namanya tetap ``mitoni``.

* Ketika roh telah di hembuskan kepada jabang bayi, maka jabang bayi itu sudah menjadi seorang anak yang 
harus dipenuhi semua kebutuhannya agar ia tumbuh manjadi anak yang baik, sehat dan cerdas. Dalam hal ini jabang bayi harus terpenuhi kebutuhan akan gizi, kasih sayang dan pendidikan.

 *Pendidikan dimulai sejak anak dalam kandungan.
Itu kami pahami, dan kami lakukan penuh kesabaran dan ketelatenan. 
Kita mengenal istilah NGIDAM. Tapi kadang kita salah dalam memaknainya. Dan dalam hal ini tiap orang bisa berbeda-beda dalam memaknainya. Dari pemahaman yang berbeda, maka akan berbeda pula dalam menyikapinya.
* Kami memahami bahwa pada saat itulah kami harus mulai mendidik anak kami. Ketika roh dihembuskan kepada jabang bayi, maka akan terjadi perubahan perilaku ibunya. Ini kami pahami karena adanya masa-masa penyesuian antara dua jiwa yang baru bersatu dalam satu badan(ibu). Apabila orang tua (ibu dan ayah) mampu mengendalikan dengan baik, maka akan terjadi satu penyatuan yang harmonis, yang natinya akan berpengaruh terhadap perkembangan jiwa si anak(menjadi lebih baik). 

* Karena memahami bahwa tidak semua permintaan ibu ngidam harus dipenuhi. Kami tahu bahwa banyak orang berpendapat bahwa segala permintaan ibu yang sedang ngidam harus di turuti. Tapi bagi kami tidak. Kareni disitulah kami harus memulai mengenalkan kepada anak kami yang baru saja di beri roh, tentang apa yang boleh dan apa yang tidak noleh. Apa yang baik dan apa yang tidak baik. Sehingga nanti akan tumbuh menjadi anak yang cerdas, yang mampu membedakan mana yang baik, dan mana yang tidak baik. Mana yang boleh dilakukan , dan mana yang tidak boleh, dsb.