Sabtu, 07 April 2012

Cara Setting W3 Total Cache

Cara Setting Plugin W3 Total Cache

Cara Setting Plugin W3 Total Cache ini merupakan panduan bagi sobat pemula yang mungkin masih kebingungan untuk setting plugin W3 Total Cache ini. Seperti kita tahu plugin W3 Total Cache ini merupakan plugin wajib bagi bloger berbasis wordpress. Mudah-mudahan dengan adanya panduan ini, bisa membantu sobat bloger pemula dalam hal Cara Setting W3 Total Cache.

Fungsi dari cache plugin ini secara umum adalah membuat “Static file” di cache folder agar saat diakses oleh bot crawler atau visitor akan terasa lebih cepat.
Selain bertujuan untuk mempercepat loading time, plugin ini juga sangat berguna bagi kita yang meng-hosting wordpress kita di shared hosting, terutama bagi website yang trafficnya mulai memasuki jumlah ribuan visitor unik per hari. Jika tanpa caching plugin, biasanya wordpress kita akan memakan resources dari server hosting tersebut, yang mengakibatkan semua website yang ada di server tersebut jadi terpengaruh dan lambat diakses. Biasanya tidak lama setelah hal ini terjadi, maka kita akan mendapat email suspend sementara dari tim monitoring hosting yang bersangkutan…
Sebelum kita install plugin ini, pertama lakukan pengukuran loading time website Anda. Bisa gunakan pingdom. Data pengukuran ini nantinya digunakan sebagai pembanding antara sebelum dan setelah diinstall plugin caching ini.
W3 Total Cache bisa didownload disini. Kemudian aktifkan plugin.
Kemudian ikuti Cara Setting Plugin W3 Total Cache berikut ini:
Pertama, buat subdomain terlebih dahulu untuk keperluan CDN nya. Saya buat subdomain: cdn
- Aktifkan plugin ini di wp admin area.
- Lakukan konfigurasi plugin ini, yaitu:
1. Klik menu Performance pada bagian samping kiri dashboard WordPress.
2. Klik menu konfigurasi CDN, sehingga terlihat seperti gambar berikut ini:

3. Untuk menu General, berilah tanda thick seperti gambar diatas
4. Pada bagian configuration, pertama anda harus membuat subdomain pada domain anda melalui CPANEL atau yang sejenisnya. Dan isikan konfigurasi FTPnya seperti gambar diatas. Dan jangan lupa untuk Test FTP Server, kalau berhasil dan setting sudah benar, maka akan muncul tulisan TEST PASSED dengan background warna hijau.
5. Untuk bagian Advanced, silahkan isi kotak-kotak berikut ini dengan data berikut ini:
  • wp-includes file types to upload: wlwmanifest.xml;*.css;*.js;*.gif;*.png;*.jpg
  • Theme file types to upload: *.css;*.js;*.gif;*.png;*.jpg;*.ico
  • File types to import: *.jpg;*.png;*.gif;*.avi;*.wmv;*.mpg;*.wav;*.mp3;*.txt;*.rtf;*.doc;*.xls;*.rar;*.zip;*.tar;*.gz;*.exe
6. Save konfigurasi ini.
7. Selanjutnya pindah ke General Setting, dan lakukan setting konfigurasi sebagai berikut :

8. Langkah selanjutnya adalah konfigurasi Page Cache Setting sebagaimana gambar berikut ini

9. Pada bagian Rejected User Agents: isinya dapat anda download disini
10. Konfigurasi terakhir pada bagian Minify, sebagaimana gambar berikut ini :

Langkah terakhir ada melakukan upload file-file yang sering dipakai kelokasi CDN, klik menu CDN, kemudian mulailah proses upload:
11. Selesai
Ukur loading time lagi. Bandingkan dengan hasil pengukuran sebelum diinstall W3 Total Cache tadi.
Oya, untuk mengecek apakah W3 Total Cache ini sudah bekerja dengan benar atau belum, caranya bisa di view source, lalu di source yang paling bawah bisa kita lihat comment code nya, biasanya akan tampak kode seperti ini di source nya:
<!– Performance optimized by W3 Total Cache. Learn more: http://www.w3-edge.com/wordpress-plugins/
Minified using disk
Page Caching using disk (enhanced)
Database Caching 8/25 queries in 0.005 seconds using disk
Object Caching 1356/1429 objects using disk
Content Delivery Network via cdn.bloganda.com
Served from: www.bloganda.com @ 2010-12-02 09:33:03 –>
Angka 8/25 queries itu berarti plugin ini sudah “menghemat” query 8 kali. Sedangkan angka 1356/1429 berarti plugin ini menggunakan object dari subdomain cache nya.
Selamat Mencoba, semoga bermanfaat dan sukses selalu.

Tidak ada komentar: