Sabtu, 21 April 2012

Cara Budidaya Kedelai

Cara Budidaya Kedelai

Yang dimaksud dengan Cara Budidaya Kedelai disini adalah serangkaian kegiatan pertanian untuk menghasilkan kedelai yang bermitu tinggi dan produktifitasnya tinggi. Cara Budidaya Kedelai membahas tahapan-tahapan kegiatan yang harus dilakukan menanam kedelai.


Adapun tahapan-tahapan Cara Budidaya Kedelai adalah sebagai berikut:
1. Memilih lahan yang sesuai dengan persyaratan tumbuhnya kedelai.
Kedelai dapat tumbuh dengan baik pada  berbagai jenis tanah asal drainase (tata air) dan aerasi (tata udara) tanah cukup baik, curah hujan 100-400 mm/bulan, suhu udara 230C – 300C, kelembaban 60% – 70%, pH tanah 5,8 – 7 dan ketinggian kurang dari 600 m dpl.

2. Pengolahan Tanah
a. Tanah dibajak, kemudian digaru sampai rata betul.
b. Sisa-sisa gulna yang nasih ada, dibenamkan kedalam tanah.
c. Buat saluran air dengan jarak antara saluran air yang satu dengan yang lainnya sekitar 3 – 4 meter.
d. Tanah dikeringkan selama tida minggu sebelum ditanamai.

3. Cara Penanaman Kedelai
a. Rendam benih selama 0,5 jam dan dicampur Legin (Rhizobium ) untuk tanah yang belum pernah ditanami kedelai
b. Buat jarak tanam antar tugalan berukuran 30 x 20 cm, 25 x 25 cm atau 20 x 20 cm
c. Buat lubang tugal sedalam 5 cm dan masukkan biji 2-3 per lubang
d. Tutup benih dengan tanah gembur dan tanpa dipadatkan
e. Waktu tanam yang baik akhir musim hujan
f. Kedelai mulai tumbuh kira-kira umur 5-6 hari,
g. Benih yang tidak tumbuh diganti atau disulam dengan benih baru yang akan lebih baik jika dicampur Legin.
h. Penyulaman sebaiknya sore hari.

4. Perawatan Tanaman Kedelai
a. Penyiangan tanaman kedelai
Penyiangan pertama umur 2-3 minggu, ke-2 pada saat tanaman selesai berbunga (sekitar 6 minggu setelah tanam). Penyiangan ke-2 ini dilakukan bersamaan dengan pemupukan ke-2.

b. Pembumbunan
Pembubunan dilakukan dengan hati-hati dan tidak terlalu dalam agar tidak merusak perakaran tanaman. Luka pada akar akan menjadi tempat penyakit yang berbahaya.

c. Pemupukan Tanaman Kedelai
Contoh jenis dan dosis pupuk sebagai berikut :
Waktu
Dosis Pupuk Makro (per ha)
Urea (kg)
SP-36 (kg)
KCl (kg)
2 Minggu Setelah Tanam
50
40
20
6 Minggu Setelah Tanam
30
20
40
Total
80 kg
60 kg
60 kg
Pada saat tanaman berbunga tidak dilakukan penyemprotan, karena dapat mengganggu penyerbukan, akan lebih aman jika disiramkan.

d. Pengairan dan Penyiraman
Kedelai menghendaki kondisi tanah yang lembab tetapi tidak becek. Kondisi seperti ini dibutuhkan sejak benih ditanam hingga pengisian polong. Saat menjelang panen, tanah sebaiknya dalam keadaan kering.

e. Hama dan Penyakit Tanaman Kedelai
1). Aphis glycine
Kutu ini dapat dapat menularkan virus SMV (Soyabean Mosaik Virus). Menyerang pada awal pertumbuhan dan masa pertumbuhan bunga dan polong. Gejala: layu, pertumbuhannya terhambat. Pengendalian: (1) Jangan tanam tanaman inang seperti: terung-terungan, kapas-kapasan atau kacang-kacangan; (2) buang bagian tanaman terserang dan bakar, (3) gunakan musuh alami (predator maupun parasit

 2). Kumbang daun tembukur (Phaedonia inclusa)
Bertubuh kecil, hitam bergaris kuning. Bertelur pada permukaan daun. Gejala: larva dan kumbang memakan daun, bunga, pucuk, polong muda, bahkan seluruh tanaman.

 3). Ulat polong (Ettiela zinchenella)
Gejala: pada buah terdapat lubang kecil. Waktu buah masih hijau, polong bagian luar berubah warna, di dalam polong terdapat ulat gemuk hijau dan kotorannya. Pengendalian : (1) tanam tepat waktu.

4). Kepik polong (Riptortis lincearis)
Gejala: polong bercak-bercak hitam dan menjadi hampa.

5). Lalat kacang (Ophiomyia phaseoli)
Menyerang tanaman muda yang baru tumbuh.

6). Kepik hijau (Nezara viridula)
Pagi hari berada di atas daun, saat matahari bersinar turun ke polong, memakan polong dan bertelur. Umur kepik dari telur hingga dewasa antara 1 sampai 6 bulan. Gejala: polong dan biji mengempis serta kering. Biji bagian dalam atau kulit polong berbintik coklat.

7). Ulat grayak (Spodoptera litura)
Gejala : kerusakan pada daun, ulat hidup bergerombol, memakan daun, dan berpencar mencari rumpun lain. Pengendalian : (1) dengan cara sanitasi; (2) disemprotk pada sore/malam hari (saat ulat menyerang tanaman) beberapa

8). Penyakit Layu Bakteri (Pseudomonas sp.)
Gejala : layu mendadak bila kelembaban terlalu tinggi dan jarak tanam rapat. Pengendalian : Varietas tahan layu, sanitasi kebun, dan pergiliran tanaman.

9). Penyakit layu (Jamur tanah : Sclerotium Rolfsii)
Penyakit ini menyerang tanaman umur 2-3 minggu, saat udara lembab, dan tanaman berjarak tanam pendek. Gejala : daun sedikit demi sedikit layu, menguning. Penularan melalui tanah dan irigasi.

10). Anthracnose (Colletotrichum glycine )
Gejala: daun dan polong bintik-bintik kecil berwarna hitam, daun yang paling rendah rontok, polong muda yang terserang hama menjadi kosong dan isi polong tua menjadi kerdil.

11).Penyakit karat (Cendawan Phakospora phachyrizi)
Gejala: daun tampak bercak dan bintik coklat

12). Busuk batang (Cendawan Phytium Sp)
Gejala : batang menguning kecoklat-coklatan dan basah, kemudian membusuk dan mati. Pengendalian : memperbaiki drainase lahan;

5. Panen dan Pasca Panen Kedelai
a. Panen kedelai dilakukan apabila sebagian besar daun sudah menguning, tetapi bukan karena serangan hama atau penyakit, lalu gugur, buah mulai berubah warna dari hijau menjadi kuning kecoklatan dan retak-retak, atau polong sudah kelihatan tua, batang berwarna kuning agak coklat dan gundul.

b.  Pemanenan  kedelai sebagai bahan konsumsi dilakukan pada usia 75 – 100 hari, sedangkan untuk benih umur 100 – 110 hari, agar kemasakan biji betul-betul sempurna dan merata.

c.  Setelah pemungutan selesai, seluruh hasil panen hendaknya segera dijemur.

d.  Biji yang sudah kering lalu dimasukkan ke dalam karung dan dipasarkan atau disimpan.
Rangkaian kegiatan Cara Budidaya Kedelai diatas hendaknya dilukan dengan benar agar dapat menghasilkan kedelai yang bermutu tinggi dan hasil produksinya tinggi juga.
Selamat berkarya, semoga semua usaha yang kita lakukan akan bermanfaat bagi kita semua.

Tidak ada komentar: