Rabu, 29 Desember 2010

Media Wiyata

Pada dasarnya kita semua suka akan kemenangan, Tapi oarang yang selalu haus akan kemenangan akan menempatkan dirinya pada kekalahan...

Seringkali kita terlalu bangga akan suatu keberhasilan. Dan memang itu hal yang wajar. Hanya saja kita seharusnya juga ingat bahwa setiap keberhasila yang kita raih, bukanlah semata-mata karena usaha kita sendiri. 

Banyak hal yang ikut andil dalam setia keberhasila yang kita raih. Salah satunya ialah yang sering kita sebut sebagai suatu keberuntungan. Yang hal itu juga sesungguhnya kurang tepat. Kata keberuntungan seakan mengabaikan kuasa tuhan dalam keberhasilan yang kita raih. Itu dapat menyebabkan orang menjadi sombong. Karena sesungguhnya tiada kata kebetulan/ keberuntungan dimata tuhan. Semuanya tentu saja sudah menjadi ketentuan tuhan. Kita tidak tahu, sehingga seringkali kita menggap itu sebagai suatu keberuntungan. Jadi dalam hal ini, keberhasilan yang kita raih sesungguhnya adalah ketentuan dari tuhan, yang telah diberikan kepada kita, atas usaha kita. 

Di sisi lain keberhasilan kita tentu saja melibatkan orang lain yang ada di sekeliling kita, baik keluarga, tetangga, sahabat, teman, kenalan atau siapa saja yang berhubungan dengan kita. Tanpa orang lain, rasanya tidak ada pula keberhasilan. Jadi sebesar apupun keberhasilan yang kita peroleh, di sana ada andil yang diberikan oleh orng lain. Bahkan sebagian dari keberhasilan kita, adalah keberhasilan orang lain. Karena itu sudah sewajarnyalah apabila kita memberikan sebagian dari milik kita kepada orang lain, atas keberhasilan yang kita peroleh. Maka bayarlah Zakat, infaq dan bersodaqohlah.

Faktor lain dari keberhasilan kiata adalah usaha kita, kita boleh bengga, tapi tidak membanggakan diri kita. Bersyukurlah kepada tuhan, atas semua keberhasila yang kita raih. Insyaallah tuhan akan menambah rizki untuk kita. 


                                                                     Dari renungan diri, Suhadahanum.

Tidak ada komentar: