Selasa, 31 Mei 2011

Air Mata di Puncak Bukit Shafa

Air Mata di Puncak Bukit Shafa

Sobat tentu telah banyak membaca dan mendengar tentang kisah-kisah Rosulullah dan para Sahabat, Banyak sekali kisah yang menjadi teladan bagi kita (umat muslim), tentang bagaimana kita harus bersikap, berperilaku dan berucap dalam kehidupan kita sehari-hari. Dan banyak pula contoh dan teladan dapat kita ambil, tentang bagai mana cintanya para sahabat terhadap Rosulullah. Mereka besedia melakukan apapun untuk membela Rosulullah dan Agama Allah. Dibawah ini saya tuliskan satu cerita pendek, yang merupakan satu penggalan kecil dari sekian banyak cerita tentang Rosulullah dan para sahabat. Cerita ini saya ambil dari buku yang disusun oleh Muhammad Mahir Al-Buhari, yang berjudul “Saat-Saat-Mengharukan


Inilah kisahnya:
Adalah Abu Jahal yang telah menentang keras ajaran agama baru, yaitu agama Islam. Pada suatu kesempatan, Abu Jahal menghadang Rasulullah SAW di bukit Shafa lalu menyakiti Beliau.
Peristiwa penyiksaan tersebut rupanya disaksikan oleh istri Hamzah. Memang nasib, Hamzah pada waktu itu sedang berburu, yang merupakan pekerjaannya untuk mencari nafkah.

Memang, setelah Hamzah masuk Islam, Rasulullah SAW dan kaum muslimin menjadi lebih dihargai oleh orang-orang Quraisy. Kedudukan mereka menjadi lebih kuat, kaum Quraisy menjadi segan dan tidak berani mengganggu Rasulullah SAW. Mereka tahu bahwa Hamzah pasti melindungi beliau.

Hamzah Amat Marah.
Nah, lanjut lagi, ketika Hamzah sudah pulang ke rumah, dia diberitahu istrinya tentang perbuatan Abu Jahal kepada Rasulullah SAW.
Isri Hamzah berkata,
"Wahai Abu Imarah, seandainya tadi kamu melihat apa yang dilakukan Abu Jahal terhadap keponakanmu?"
Istri Hamzah bercerita ini dan itu, namun belum sempat selesai bercerita, Hamzah segera pergi tanpa masuk rumah dan dalam keadaan masih seperti ketika dia berburu.
Busur masih tergantung di lehernya, dia segera menuju Ka'bah.

Di sana, Hamzah mendapati sekolompok orang-orang Quraisy dan salah satunya adalah Abu Jahal. Tanpa basa basi lagi, Hamzah langsung mengayunkan busur panahnya ke kepala Abu Jahal hingga berdarah. Karena serangan mendadak tersebut, orang-orang Quraisy memegang Hamzah dengan kuatnya.
Hamzah berkata,
"Agamaku adalah agama Muhammad. Aku bersaksi bahwa dia adalah Rasul Allah SWT. Aku tidak akan mundur dari imanku ini. Coba saja halangi aku jika kalian berani. Ayo lawanlah aku."

Orang-orang Quraisy sangat menghormati Hamzah, hingga tak seorang pun yang berani melawannya, termasuk Abu Jahal. Terlihat dalam riwayat Thabrani dari Muhammad bin Ka'ab Al-Qurazhi, Abu Jahal hanya diam saja meski dipukul oleh Hamzah.
Cacian dan makian yang ditujukan kepada Nabi SAW menjadi air mata kaum muslimin kala itu, termasuk paman Nabi, Hamzah r.a.

Tidak ada komentar: