Minggu, 20 Mei 2012

Kerajaan Demak

Kerajaan Demak

Kerajaan Demak yang juga sering disebut sebagai Kesultanan Demak merupakan kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa. Sebelumnya Demak merupakan Keadipatian ( Kadipaten) dari Kerajaan Majapahit. Demak terkenal sebagai pelopor penyebaran agama Islam Islam di Pulau Jawa. Pada saat kerajaan Majapahit mengalami masa surut, secara praktis wilayah-wilayah kekuasaannya mulai memisahkan diri. Wilayah-wilayah yang terbagi menjadi kadipaten-kadipaten tersebut saling serang, saling mengklaim sebagai pewaris tahta Kerajaan Majapahit.


Lokasi keraton Demak, yang pada masa itu berada di tepi laut, berada di kampung Bintara (dibaca “Bintoro” dalambahasa Jawa), saat ini telah menjadi kota Demak di Jawa tengah. Sebutan kerajaan pada periode ketika beribukota di sana dikenal sebagai Demak Bintara. Pada masa raja ke-4 ibukota dipindahkan ke Prawata (dibaca “Prawoto”) dan untuk periode ini kerajaan disebut Demak Prawata.

Demak didirikan padfa akhir abad ke-15, kemungkinan besar oleh seorang Tionghoa Muslim bernama Cek Ko-po. Puteranya adalah  yang oleh Tome Pires  dalam Suma Oriental-nya dijuluki “Pate Rodim”, kemungkinan yang dimaksud adalah “Badruddin” atau “Kamaruddin” yang meninggal pada sekitar tahun 1504. Putera atau adik Rodim, yang bernama Trenggana  menjadi raja (sultan) dari tahun 1505  sampai 1518, kemudian dari tahun 1521 sampai 1546. Di antara kedua masa ini yang bertahta adalah iparnya, raja Yunus dariJepara.
Tradisi Jawa menceritakan bahwa pada masa itu, arus kekuasaan mengerucut pada dua adipati,yaitu Raden Patah dan Ki Ageng Pengging. Sementara Raden Patah mendapat dukungan dari Walisongo,Ki Ageng Pengging mendapat dukungan dari Syekh Siti Jenar.

Kerajaan Demak Dibawah Pati Unus
Kerajaan Demak di bawah Pati Unus adalah Kerajaan Demak yang berwawasanNusantara. Pati Unus memerinta kerajaan Demak dari tahun 1518 samapai tahun 1521. Visi besarnya adalah menjadikan Demak sebagai kerajaan maritim yang besar. Pada masa kepemimpinannya, Demak merasa terancam dengan pendudukan Portugis di Malaka. Dengan adanyaPotugis di Malaka, kehancuran pelabuhan-pelabuhan Nusantara tinggal menunggu waktu.

Pati Unus mengadakan penyerangan ke Malaka yang waktu itu dikuasai oleh Portugis. Namun upaya Pati Unus untuk menguasai Malaka mengalami kegagalan. Karena penyerangannya ke Malaka itulah, kemudian Pati Unus dekenal sebagai Pangeran Sabrang Lor ( pengeran yang menyebrang/menyerang ke utara ).

Kerajaan Demak pada masa pemerintahan Trenggana
Trenggana berjasa atas penyebaran Islam di wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah. Di bawah pemerintahan Trenggana, Demak mulai menguasai daerah-daerah Jawa lainnya seperti Sunda Kalapa yang direnutnya dariPajajaran.  Trenggana juga  menghalau tentaraPortugis yang akan mendarat di sana pada tahun 1527, Tuban (1527), Madiun (1529), Surabaya dan Pasuruan (1527), Malang (1545), danBlambangan, kerajaan Hindu terakhir di ujung timur pulau Jawa (1527, 1546). Panglima perangDemak waktu itu adalahFatahillah, pemuda asalPasai (Sumatra), yang juga menjadi menantu rajaTrenggana. Trenggana meninggal pada tahun1546 dalam sebuah pertempuran menaklukkan Pasuruan.  Trenggana kemudian digantikan oleh Sunan Prawoto.

Masa Kemunduran Kerajaan Demak
Kerajaan Demak tidak berumur panjang dan segera mengalami kemunduran karena terjadi perebutan kekuasaan di antara kerabat kerajaan. Pada tahun1568, kekuasaan Demak beralih ke Kerajaan Pajang yang didirikan olehJoko Tingkir. Salah satu peninggalan bersejarah Kerajaan Demak ialahMesjid Agung Demak, yang menurut tradisi didirikan olehWalisongo.

Pergantian kekuasaan ke tangan Sunan Prawoto tidak berlangsung mulus. Penunjukannya sebagai sunan ditentang oleh adik Trenggana, yaituPangeran Sekar Seda Lepen. Dalam penumpasan pemberontakan, Pangeran Sekar Seda Lepen akhirnya terbunuh. Akan tetapi, pada tahun 1561 Sunan Prawoto beserta keluarganya dihabisi oleh suruhanArya Penangsang , putera Pangeran Sekar Seda Lepen. Arya Penangsang kemudian menjadi penguasa tahta Demak. Suruhan Arya Penangsang juga membunuh Pangeran Hadiri, adipatiJepara, dan hal ini menyebabkan adipati-adipati di bawah Demak memusuhi Arya Penangsang, salah satunya adalah Adipati Pengging.

Arya Penangsang akhirnya berhasil dibunuh dalam peperangan olehSutawijaya, anak angkat Joko Tingkir. Joko Tingkir memindahkan pusat pemerintahan kerajaan Demak kePajang, dan di sana ia mendirikanKerajaan Pajang.

Tidak ada komentar: