Di antara penulis-penulis wahyu Nabi SAW adalah Abu Bakar, Umar bin
Khattab, Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Amir bin Fuhairah,
Abdullah bin Arqam az-Zuhri, Ubay bin Kaab, Tsabit bin Qais bin Syammas,
Khalid bin Said al-Ash, Hanzhalah bin Rabi’, al-Asadi, Zaid bin Tsabit,
Muawiyah bin Abu Sofyan, dan Syurahbil bin Hasanah. Muawiyah bin Abu
Sofyan dan Zaid bin Tsabit adalah yang paling sering dan khusus dalam
menulis wahyu.
Rasulullah SAW mengutus :
Rasulullah SAW mengutus :
1. Amr bin Umayyah ad-Dhamri ke raja
Najasyi bernama Ashamah yang berarti pemberian. Najasyi menerima surat
Rasulullah SAW dan meletakkannya diantara kedua matanya lalu turun dari
singgasananya dan duduk di atas lantai. Ia pun masuk Islam dihadapan
Ja’far bin Abi Thalib dan para sahabatnya. Nabi SAW melaksanakan shalat
gaib ketika ia wafat. Diriwayatkan bahwa kuburannya selalu memancarkan
cahaya.
2. Dihyah bin Khalifah diutus ke Kaisar Romawi Heraklius.
Ia bertanya tentang Rasulullah SAW dan meyakini kebenaran risalahnya. Ia
pun ingin memeluk Islam tapi orang-orang Romawi tidak menyetujuinya
lalu ia mengurungkan niatnya karena takut kehilangan kekuasaannya.
3.
Abdullah bin Huzafah as-Sahmi diutus ke Kisra Raja Persia. Setelah
menerima surat Nabi saw ia merobek-robek suart itu. Nabi saw lalu
berdoa; “Semoga Allah SWT menghancurkan kerajaannya.” Allah SWT
mengabulkan doa tersebut dan menghancurkan kerjaannya dan kaumnya.
4.
Hatib bin Abi Baltaah al-Lahkmi diutus ke Muqauqis Raja Alexandria dan
Mesir. Ia pun menerima dan berkata baik tetapi tidak masuk Islam. Ia
memberi Nabi saw hadiah budak yaitu Maria al-Qibtiyah dan saudarinya
Sirin. Nabi saw memberikan Sirin kepada Hassan bin Tsabit dan melahirkan
anaknya yang bernama Abdurrahman bin Hassan.
5. Amr bin al-Ash
diutus ke Raja Oman Jaifar dan Abd putera Julandi dari Azd. Keduanya pun
beriman dan memeluk Islam serta membiarkan Amr mengambil zakat dan
mengatur pemerintahan. Dan Amr menetap disana sampai Rasulullah saw
wafat.
6. Salith bin Amr bin al-Amiri diutus ke Yamamah menemui
Haudzah bin Ali al-Hanafi. Ia pun memuliakannya dan menulis kepada Nabi
saw: “Alangkah mulia dan indahnya ajaran yang kau serukan. Saya adalah
penyeru dan penyair kaumku. Berikanlah aku sebagian kekuasaan“.
Rasulullah saw tidak mau mengabulkan keinginannya dan ia pun tidak masuk
Islam dan wafat ketika fathu mekah.
7. Syuja bin Wahb al-Asadi
diutus ke Harits bin Abi Syamr al-Ghassani raja Balqa suatu daerah di
Syam. Syuja berkata:“Setibanya aku disana ia sedang berada didataran
renda Damaskus lalu membaca surat Nabi saw dan membuangnya seraya
berkata: Saya akan datang kepadanya. Tapi Kaisar mencegahnya.
8. Abu Umayyah al-Makhzumi diutus ke al-Harits al-Himyari salah seorang pembesar Yaman.
9.
Al-Ala’ bin al-Hadromi diutus ke Munzir bin Sawa al-Abdi raja Bahrain
dan membawa surat Nabi saw yang menyerukan kepada agama Islam, ia pun
masuk Islam.
10. Abu Musa al-Asyari dan Muadz bin Jabal al-Anshari
diutus ke Yaman menyeru kepada Islam. Penduduk Yaman dan para
penguasanya pun masuk Islam tanpa pertempuran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar