Senin, 21 Maret 2011

KISAH NABI MUSA AS. DAN NABI HARUN AS.4

Bagian IV

Harta Qarun


Firaun tidak mau masuk Islam karena sombong dan takabur. Ia sombong karena didukung panglima perang yang kuat dan sangat kejam bernama Haman, juga orang yang kaya raya bernama Qarun.
Qarun adalah menteri dan penasihat Firaun. Ia adalah orang yang paling kaya raya di seluruh Mesir. Kekayaannya luar biasa banyak. Gudang kekayaannya ada dimana-mana. Kunci-kunci gudang itu begitu banyaknya hingga beberapa orang kuat pun merasa keberatan untuk memikulnya.
Qarunberjalan kemanapun dengan sombong dan congkaknya. Ia selalu memamerkan kekayaannya kepada orang lain dan membangga-banggakan nya.
‘‘Inilah kekayaanku. Aku memperolehnyya dengan usaha, kekuatan, dan kecerdasanku sendiri.‘‘ Begitulah sombongnya Qarun. Ia lupa sesungguhnya semua kekayaan adalah karunia dari Allah.
Qarun juga sangat pelit. Ia tidak mau bersedekah dan berzakat, tidak mau peduli dengan nasib orang miskin. Jika adanpeminta-minta datang. Ia atau pengawalnya akan mengusirnya.

‘‘Pergi kalian. Dasar pemalas! Kalau ingin kaya, kerja. Jangan hanya mengemis,‘‘ katanya. Allah tidak menyukai orang yang sombong. Orang boleh kaya, tapi tidak boleh sombong. Orang boleh pintar, tapi tidak boleh sombong. Allah-lah yang memiliki segalanya. Apa yang dimiliki manusia tidak ada artinya disbanding apa yang dimilki Allah.

Setelah berkali-kali diingatkan dan dinasihati Qarun tetap tidak mau mendengarkan, Allah pun berkehendak membinasakannya. Akhirnya, Qarun tenggelam ditelan bumi beserta seluruh harta kekayaannya, terkubur dalam perut bumi.

Hal itu menjadi pelajaran bagi orang beriman agar tidak pelit dan sombong karena harta yang dimiliki. Harta yang tidak disedekahi dan tidak dizakati tidak akan berkah, justru akan membinasakan  pemiliknya. Kisah Qarun sampai sekarang masih diingat orang. Maka, setiap kali ada harta terpendam ditemukan, orang-orang menyebutnya sebagai harta karun.

Mesir Dilanda Wabah

Firaun dan bala tentaranya terus menerus menyiksa orang-orang beriman. Mereka menyombongkan kekayaan dan kekuatan mereka. Akhirnya, Nabi Musa as. Berdoa‚‘‘Ya Allah, engkau telah memberi mereka harta melimpah dan berbagai kenikmatan. Mereka tidak mau beriman sebelum merasakan adzab-Mu. Oleh karena itu, musnahkanlah kekayaan mereka.‘‘

Allah mengabulkan doa Nabi Musa as. Tak lama setelah itu terjadilah kemarau panjang. Hujan tak kunjung datang. Sungai, danau, dan semua mata air hamper mongering. Lahan pertanian tak bisa ditanami. Binatang-binatang ternak mati. Penduduk Mesir pun ditimpa kelaparan. Mereka hidup penuh kekurangan.

Bertahun-tahun Mesir kekeringan. Disaat tanah merekah dan pecah, tiba-tiba hujan turun dengan lebatnya. Hujan itu tak kunjung berhenti, terus-menerus mengguyur dari langit. Sungai yang tadi nya kering kini meluap. Banjir akhirnya menyapu rumah-rumah penduduk. Ternak-ternak yang masih tersisa terbawa banjir.

Setelah hujan berhenti, kesengsaraan orang-orang terus berlanjut. Wabah penyakit menjangkiti mereka. Tak hanya itu, Mesir juga diserbu katak, lintah, dan belalang. Binatang-binatang tersebut masuk kerumah penduduk. Orang-orang kebingungan dan ketakutan. Apa yang harus mereka perbuat? Akhirnya, mereka datang kepada Nabi Musa as.

‘‘Wahai, Musa. Tolonglah kami. Berdoalah kepada Tuhanmu supaya Dia menghentikan bencana ini. Kami sudah tak tahan lagi.‘‘ kata mereka mengiba.
‘‘Kalau Tuhanmu menghilangkan malapetaka ini, kami akan beriman. Kami akanmengikti agama yang kaubawa,‘‘ kata sebagian yang lain.

‘‘Baiklah. Aku akan berdoa kepada Allah. Tapi ingat, kalian tidak boleh ingkar janji,‘‘ kata Nabi Musa as.

Nabi Musa as. Kemudian benar-benar berdoa kepada Allah. Dengan khusyuk belaiu memohon agar bencana dihilangkan dari negeri Mesir. Allah mengabulkan doa beliau. Bencana pun segera hilang, berganti dengan kemakmuran.

Dikejar-kejar Firaun

Ternyata orang-orang kafir itu tidak menepati janji. Mereka tidak mau beriman kepada Allah. Mereka lupa dengan pertolongan yang telah Allah berikan. Mereka juga tak beriman setelahdiselamatkan dari wabah penyakit. Malah, mereka semakin kejam menyiksa pengikut Nabi Musa as. Mereka juga menuduh nabi Musa as.-lah yang telh mendatangkan petaka itu menggunakan sihir.

‘‘Wabah itu akibat sihir Musa supaya kita mengikuti agamanya,‘‘ kata mereka. Orang-orang sudah lupa bagaimana sebelum itu mereka mengiba-iba kepada Nabi Musa as. Agar beliau berdoa kepada Allah setelah doa itu dikabulkan, mereka memungkiri mukjizat yang telah mereka saksikan sendiri.
Sementara itu, pengikut Nabi Musa as. Terus bertambah. Makin banyak Bani Israilyang mengikuti beliau.

Dan setiap hari penganiayaan terhadap Bani Israil. Akhirnya, orang-orang Bani Israil tak tahan lagi. Mereka ingin keluar dari Mesir agar terbebas dari penderitaan panjang.

Bani Israil segera mempersiapkan segala bekal dankebutuhan. Waktu dan tanggal untuk melarikan diri sudah mereka tentukan. Rencana telah tersusun rapi. Mereka pun kemudian pergi secara diam-diam menuju suatu tempat. Tapi, ternyata pelarian mereka diketahui. Pasukan dengan persenjataan lengkap yang mengendarai kuda-kuda perang yang gagah dan dipimpin langsung oleh Firaun mengejar mereka.

Bani Israil terus melanjutkan pelarian. Akhirnya, tibalah mereka ditepi laut. Bala tentara Firaun tampak dibelakang dan semakin mendekat. Orang-orang tidak tahu harusberbuat apa. Sebentar lagi mereka akan terkejar.

‘’Wahai Musa, berdoalah meminta keselamatan kepada Allah!’’ pinta mereka penuhharap kepada Nabi Musa as.
‘’Musa, mereka semakinmendekat. Bagaimana ini?’’ orang-orang kalang kabut dan sangat panic. Bayangan kematian tampak jelas diwajah mereka.
‘‘Jangan takut. Allah bersama kita!‘‘kata Nabi Musa as. Menenangkan.
Namun, orang-orang masih belum percaya sepenuhnya. Allah kemudian berfirman kepada Nabi Musa as..,
‘’Wahai, Musa. Pukulkan tongkatmu ke alut.‘‘
Nabi Musa as. Langsung memukul tongkat genggaman beliau ke laut. Aneh, dengan satu kali pukulan, laut menjadi terbelah. Terbentanglah jalan sangat lebar dan panjang. Disamping kiri dan kanan, air laut tampak seperti dua gunung besar.

‘‘Lari..!! Ayo, cepatlah kalian menyeberang!‘‘ Kaum Bani Israil segera berlari kencang menapaki laut yang kering itu, sementara itu dibelakang mereka pasukan Firaun sudah hampir menjangkau. Teriakan mereka terdengar gemuruh.
‚‘‘Kejar…! Ayo bunuh semua BaniIsrail..!’’

Firaun Tenggelam

Pasukan Firaun sudah mulai menyeberangi laut. Rombongan Bani Israil hampir samapi ketepian.
‘’Musa, kita hamper terkejar!’’ teriak orang-orang ketakutan.

‘’jangan takut, Allah akan menolong kita.’’ Lagi-lagi Nabi Musa as. Harus meyakinkan Bani Israil yang ampang meneluh. Pada waktu itu turun perintah Allah kepada Nabi Musa as. Untuk kembali memukulkan tongkat ke laut yang masih terbelah. Sementara itu, ditengah laut penuh dengan pasukan Firaun. Mereka terus-terus berteriak sambilmengangkat senjata.

Tiba-tiba air di kiri dan kanan merapat, kembali menjadi satu. Laut tertutup kemnali dengan air. Terdengarlah suara yang amat memilukan. Menjelang tenggelam, bala tentara Firaun berteriak-teriak meminta tolong.

‚‘‘Tolong…..! Toloooooooooong! Musa, ampuni kami….!’’ Teriak mereka. Firaun yang sombong itu pun tak berdaya. Orang yang mengaku sebagai tuhan itu kini melolong-lolong. Ia baru menyadari kelemahan dirinya, tersadar akan kesalahan dan dosanya. Ia menyatakan beriman kepada Allah.
‚‘‘Sekarang aku beriman kepa Tuhan Musa dan Bani Israil,‘‘ kata Firaun ingin tobat.

Tapi, tobat yang diucapkan ketika sakaratul maut,sewaktu napas sudah samapi tenggorokan, tidak lagi diterima. Orang jahat yang telah dengan sombong menantang Allah itu harus dihukum. Ia harus merasakan siksa neraka, siksa yang selalu diingkarinya.

Teriak meminta tolongitu tak berlangsung lama. Air masuk ke mulut, telinga, dan mata. Orang-orang kafir itu segera mati tenggelam. Setelah semuanya mati, bermunculanlah mayat-mayat kepermukaan, menggelembung, membusuk, menutupi permukaan laut. Sungguh pemandangan yang mengerikan. Mayat Firaun sendiri terselamatkan,tidak rusak tenggelam. Hal itu dimaksudkan sebagai pelajaran bagi umat manusia lain.

LIHAT BAG; 1 2 3 4 5

Tidak ada komentar: